Atap Pelana: Kelebihan dan Cara Memilih yang Tepat

Atap Pelana: Kelebihan dan Cara Memilih yang Tepat

Tahu kah anda atap pelana merupakan struktur atap dengan dua bidang miring yang saling bertemu pada satu garis puncak. Dari depan atau belakang, bentuknta menyerupai segitiga. Desain ini sering kita temukan pada rumah-rumah bergaya klasik, tradisional, hingga modern minimalis. Anda tidak perlu khawatir atap pelana juga memiliki kelebihan dan apabila anda bingung dengan pemilihan atap pelana, simak artikel ini.

Kelebihan Atap PelanaKelebihan Atap Pelana

Pada atap ini selain dari desain, ada kelebihan lainnya yang wajib anda ketahui agar semakin yakin menggunakan atap ini. Berikut kelebihannya:

1. Desain Sederhana dan Efisien:

  • Konstruksi Relatif Mudah: Bentuknya yang simetris dan sederhana membuat konstruksi atap pelana lebih mudah dipahami dan dikerjakan oleh tukang, sehingga potensi kesalahan konstruksi lebih kecil.
  • Biaya Konstruksi Lebih Terjangkau: Dibandingkan dengan bentuk atap yang lebih kompleks, atap pelana umumnya membutuhkan lebih sedikit material dan waktu pengerjaan, yang dapat menekan biaya awal.

2. Drainase Air yang Sangat Baik:

  • Kemiringan Alami: Bentuk miring atap pelana secara alami memungkinkan air hujan mengalir dengan cepat dan efektif ke bawah, mencegah genangan air yang bisa menyebabkan kebocoran, terutama penting di Surabaya dengan curah hujan yang lumayan tinggi.
  • Minim Risiko Kebocoran: Dengan kemiringan yang tepat dan pemasangan yang baik, atap pelana cenderung lebih tahan terhadap kebocoran dibandingkan atap datar atau bentuk lain dengan banyak sambungan horizontal.

3. Ventilasi yang Baik:

  • Ruang Loteng: Bentuk atap pelana menciptakan ruang loteng di bawahnya. Ruang ini dapat dimanfaatkan untuk sirkulasi udara alami, membantu mengeluarkan udara panas dari dalam rumah dan menjaga suhu tetap lebih sejuk, yang sangat penting di iklim tropis Surabaya.
  • Potensi Pemasangan Ventilasi Tambahan: Loteng juga memudahkan pemasangan ventilasi tambahan seperti ventilasi atap atau bubungan untuk meningkatkan aliran udara.

4. Perawatan yang Relatif Mudah:

  • Akses Mudah untuk Perbaikan: Bentuknya yang tidak rumit memudahkan akses untuk inspeksi dan perbaikan jika terjadi kerusakan.
  • Minim Area Datar: Tidak adanya area datar yang luas mengurangi risiko penumpukan air dan kotoran yang bisa menyebabkan kerusakan.

5. Estetika yang Klasik dan Serbaguna:

  • Tampilan Tradisional dan Modern: Atap pelana memiliki tampilan klasik yang cocok untuk berbagai gaya arsitektur rumah, mulai dari tradisional hingga modern minimalis.
  • Fleksibilitas Desain: Meskipun sederhana, atap pelana dapat divariasikan dengan perbedaan kemiringan, penambahan overstek, atau penggunaan material yang berbeda untuk menciptakan tampilan yang unik.

Cara Memilih Atap yang Tepat

Cara Memilih Atap yang Tepat

Memilih atap pelana yang tepat itu penting agar rumah Anda terlindungi dengan baik dan terlihat menarik. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Mari kita bahas satu per satu:

1. Material Atap

Ini adalah pertimbangan utama karena akan memengaruhi durabilitas, biaya, dan tampilan atap Anda. Beberapa pilihan umum meliputi:

  • Genteng Tanah Liat: Klasik, tahan lama (bisa puluhan tahun), memberikan kesan alami dan sejuk.
  • Genteng Beton: Lebih terjangkau dari tanah liat, kuat, dan tahan lama. Tersedia dalam berbagai warna dan tekstur.
  • Genteng Metal: Ringan, pemasangannya cepat, tahan terhadap gempa dan api. Tersedia dalam berbagai jenis (zincalume, galvalume, baja ringan) dan warna.
  • Asbes: Pilihan yang sangat terjangkau, ringan, dan tahan api. Namun, isu kesehatan terkait serat asbes perlu dipertimbangkan.
  • Sirap Kayu: Memberikan tampilan yang unik dan alami, memiliki insulasi yang baik.
  • Polycarbonate: Ringan, tembus cahaya, cocok untuk area seperti teras atau carport.

2. Bentuk dan Ukuran Atap Pelana

  • Kemiringan Atap: Idealnya, kemiringan pada atap ini berkisar antara 30-45 derajat.
  • Panjang dan Lebar Atap: Pertimbangkan juga proporsi agar atap terlihat seimbang dengan keseluruhan desain rumah.

3. Struktur Rangka Atap:

  • Kayu: Pilihan tradisional yang masih banyak digunakan. Pastikan kayu yang digunakan berkualitas baik, kering, dan sudah di lengkapi pelindung anti rayap.
  • Baja Ringan: Semakin populer karena ringan, kuat, tahan karat, dan pemasangannya cepat.

4. Anggaran:

  • Tentukan anggaran yang Anda miliki untuk atap. Harga material dan biaya pemasangan bisa sangat bervariasi.
  • Bandingkan harga dari beberapa toko atau kontraktor sebelum memutuskan.

Aplikasi Atap Pelana

Aplikasi Atap Pelana

Atap pelana adalah salah satu bentuk atap paling umum dan serbaguna, dan penerapannya sangat luas dalam berbagai jenis bangunan. Berikut adalah beberapa aplikasi utama atap ini:

1. Rumah Tinggal:

  • Ini adalah aplikasi yang paling umum. Atap ini cocok untuk berbagai ukuran dan gaya rumah tinggal, mulai dari rumah sederhana hingga rumah mewah.
  • Desainnya yang sederhana memudahkan aliran air hujan dan memberikan ruang loteng yang bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan atau ventilasi.

2. Bangunan Komersial Kecil:

  • Toko, ruko, dan bangunan komersial kecil lainnya sering menggunakan atap pelana karena efisien dari segi biaya dan konstruksi.
  • Bentuknya yang simetris memberikan tampilan yang rapi dan profesional.

3. Bangunan Industri dan Pergudangan:

  • Meskipun seringkali menggunakan atap monitor atau atap datar, atap pelana dengan bentang lebar juga dapat diaplikasikan pada bangunan industri dan gudang.
  • Penggunaan material atap metal yang ringan dan kuat sangat cocok untuk aplikasi ini.

4. Bangunan Pertanian:

  • Lumbung, kandang, dan bangunan pertanian lainnya sering menggunakan atap berikut sederhana karena kemudahan konstruksi dan kemampuannya melindungi dari cuaca.

5. Bangunan Publik:

  • Beberapa bangunan publik seperti sekolah, puskesmas, atau balai pertemuan juga dapat menggunakan desain atap itu, terutama untuk bangunan dengan skala yang tidak terlalu besar.

Apabila anda tertarik denga produk kami bisa klik link dibawah ini!

 

Kesimpulan

Beberapa bangunan publik seperti sekolah, puskesmas, atau balai pertemuan juga dapat menggunakan desain atap tersebut, terutama untuk bangunan dengan skala yang tidak terlalu besar.

 

 

 

Similar Posts